Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Kamis, 26 April 2018

(Belum Lengkap)

Ada beberapa deadline hari ini. Tapi ku ingin selesaikan tulisan hari ini. Ntar malah kelupaan.
Kemarin, malam ahad itu pulang dari ...

Dan ternyata tulisan ini belum selesai kemarin. Hehee.

Na lanjutin hari ini yaa...

Actually panjang banget sii, tapi dari pertemuan kemarin Na tau Bahasa Cinta. Na juga tau bahwa ada introvert kayak kak Dyah. Hihii. Manis sekali.

Tau gak kenapa Na mau di poligami?
Karna Na berfikir :
Kalau lah gak ada Perempuan yng mau di Poligami, trus gimana nasib Perempuan-Perempuan lain...?
Mereka kan juga pengen ibadah, mereka pengen menikah, mereka juga mau masuk Syurga, lalu apa alasan untuk menolak Poligami...?
Tapiii, Na harus jadi yng pertama ya. Walau katanya yng kedua lebih disayang, tapi Na mau yng pertama. Berfikir manatau bisa kuatin Suami untuk Poligami.
Dan Lakilaki, wajib kalian tau nih ya, Poligami tuh bukan persiapan nafsu doang. Bukan siap karna nafsu. Tapiiii ada banyak yng hrus dipersiapkan dri sekarang, tanggung jawab, berbagi adil, berbagi kasih, tidak ada istri yng merasa terdzolimi, harus seimbang ke empat istri. Haaa begitu lah sedikitnya. Masih banyak lagiii. Dan Na tau sdikit lag mana Lakilaki yng niat Poligami krna Allaah dan karna nafsu. Ckckck.
Makanya Na harus punya Suami sholeh, baik hati kann. :))

Na berfikir, kalau Na udah punya Suami skrang, bisa jadi Na minta ke Suami Hannah utk menikahi Kak Siti, Kak Hannah dan Kak Dyah...
Pas 4 kannn.
Karna Na tau mereka Perempuan-Perempuan yng luarrrr biasaa masyaAllaah, sholeha, cerdas, baik hati, penyayang.
Mereka menginspirasi... ^^

Wallah a'lam bi ashshawab.

Semoga Na dan kita semua bisa melakukan yng terbaik untuk Allaah. Allahummaa aaamiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar