Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Jumat, 30 Agustus 2019

Diam kelakep

Heran liat orang-orang. Apa gunanya sih nyuruh nyuruhin orang lain nikah?
Kalau dia punya stok laki-laki yang mau dijodohkannya samaku ya gapapaa. Ini aku minta tolong carikan calon suami untuk temenku(kakak senior) aja gabisa.
Jadi ngapain nyuruh-nyuruhin aku nikah. Ngapain nyuruh-nyuruhin orang lain nikah!

Udah diam aja. Kalau gabisa bantu nyari calon pendamping, yaudah diam. Doakan. Ngerti kan?! Gausah cerita nikah itu enak blablabla, GAK USAH! Udah tau kok aku gimana pernikahan itu. Heran liat orang-orang.
Sendiri salah, pacaran salah. Ckckcck.
Diam aja udahlah. Muak aku disuruh suruh nikah. Macam betol x nikah itu ah. Astaghfirullahhaladzim.
Ya aku mau nikah, tapi santai dongg, santai...
Jodohku masih loading.

Kamis, 29 Agustus 2019

Maba langka

Di sebuah Universitas yang jauh dari terkenal. Kampus yang jauh dari kata hijau, favorit dan idaman. Aku melangkah menuju sebuah ruangannya, mengikuti jejak langkah Dosen di depanku. Melihat Mahasiswa Baru dengan wajah tampak serius.
Cerita demi cerita mencairkan suasana wajah mereka, Dosen itu membawa Mahasiswa baru berkenalan(saling mengenal).
Seorang Mahasiswa baru berusia 18 tahun mantap memperkenalkan diri, wajahnya menyiratkan kebahagiaan saat mengatakan.
"Alhamdulillah saya sudah memiliki Istri."
Mahasiswa yang lain ternganga, haa benarkah? Langka sekali Lelaki ini. Usia 18 tahun, kisahnya mengatakan bahwa ia bukan anak dari seorang Ustad/Ustadzah, bukan anak dari Orangtua yang kaya, namun jawabannya cukup menyakinkan,
"Kenapa kamu menikah di usia muda? Kemudian melanjutkan kuliah?" Tanya Dosen itu.
"Karna saya berpandangan menikah itu menentramkan hati dan pikiran saya Pak. Alhamdulillah ada Perempuan yang mau sama saya Pak. Saya jadi lebih tentram melanjutkan pendidikan bersama Istri saya."
Uluuuhh masyaAllaah, seisi Mahasiswi tak kuasa menahan ke wow an nyaa. Ada yang berbisik bisik "mau... mauu."
Kemudian Dosen mendoakan agar semua mendapatkan pendamping hidup yang menyejukkan hati. Allahummaa aaamiiin.
Aku senyum-senyum melihat tingkah mereka.
Seorang Lelaki berusia 18 tahun. MasyaAllaah. Tabarakallah dek.
Perjalanan hari itu menambah ke elastisan otakku dalam berpikir.
Terimakasih dek, semoga kamu dan Keluargamu bahagia selalu. Salam sama Istrimu ya dek.

Omongan orang

Omongan orang.

Paket W : Hannah kok kurusan?
Eh tapi cantik kalau kurusan gini, kelihatan dagumu yang manis itu.

Dalam hatiku, astaghfirullahhaladzim.

Paket X : Naaa kok kurusan?
Ish gak kelihatan anak orangkayanya. Kalau kau gendutan, nampak gitu Ibu Sosialitanya.

Dalam hatiku, astaghfirullahhaladzim.

Paket Y : Mimiinnnn sakit? Kok kurus kali? Apa yang difikirkan dek?

Paket Z : Loh Hannah kok kurus dek? Berat kali hidup ini ya? Udah Hann gausah dipikirkan kali dunia ini. Eh mikirin jodoh ya...

Omongan orang gak ada habisnya, sebab itu aku lebih percaya pada diriku sendiri. Namun ekshibisi ku yang tinggi, jadi omongan, perilaku dan hal lainnya di luar diriku berpengaruh sekali dengan perkembangan jiwaku.
Barangkali ekshibisi itu dapat berubah, karna aku Manusia.

Perempuan 28

Hidup punya kisah...

Perempuan itu bertemu dengan Lelaki, teman kerjanya. Lelaki itu sungguh menyukainya. Ia mengatakan "kalau nanti kita udah nikah, kamu gausah kerja kayagini lagi lah sayang."
Beberapa hari kemudian mereka putus.
Kabarnya Perempuan tersebut yang mutusin, karna ia tidak ingin bergantung sepenuhnya dengan Lelaki tersebut. Ia banyak melihat Istri yang bergantung pada Suami pada akhirnya melupakan Ibunya dan lebih memilih Suaminya, melupakan kewajibannya sebagai anak dan lebih nurut sama Suaminya.
Kata Ibunya yang ditinggal mati Bapaknya, "jadi Lakilaki yang bicara seperti itu, kakakmu putusin. Sampai usianya 28 tahun ini dia belum menikah."

Hemmm. Hidup memang complicated.
Seseorang yang berdiri dihadapanmu hari ini memiliki begitu banyak kisah takdir yang berbeda dari kamu yang berdiri disana.

Sholat diakhir waktu

Hannah yang selalu bahagia : Mbamiii subuh lah duluuu. (Sambil merengek rengek)
Mbamii sholeha dong : Zzzzzzzzzzzzzzz ngulet
Hannah yang selalu bahagia : Mbaaa nanti kalau Mba ga sholat aku ditanya Allaah, "Hei Nana, kenapa Mbamu gak sholat?" Aku harus jawab apaaa donggg???
Mbamii sholeha dong : Dia ngantuk ya Allaah.
Hannah yang selalu bahagia : Ihhh Mbaaa. Tadi malam tidur jam berapa sih?
Mbamii sholeha dong : Jam 3 aku kebangun dan seperti biasa gak bisa tidur lagi.
Hannah yang selalu bahagia : Hemmmmm...

Dan akhirnya Mba sholat. Alhamdulillah.
Pesanku, sholat saja meskipun diakhir waktu, yang penting jangan tinggal. Nanti lama-lama biasakan diawal waktu. Okee dear.

Rabu, 28 Agustus 2019

Mikir

Memahamkan perihal Perempuan itu juga Manusia yang berjenis jenis karakter dan cirinya, manusia itu komplit de el el pada Keluarga Besar yang terdiri dari Nenek, Bude, Om, Tante, perSepupuan yang jenjang pendidikannya S1 itu aja sulit ya.
Apalagi mengubah mindset Masyarakat yang bervariasi, ada yang sekolah dan tidak. Hemmm.
Sabar harus berlipat.
Aku berfikir, sepertinya bukan jenjang pendidikan yang memanusiakan manusia, tapi kebudayaan yang membentuknya. Eh tapi kebudayaan itu kan tercipta dari akal pikiran manusia.

Entah deh, aku mau kerja lagi ya. Hahaa

Gimana gimana...

Obrolan singkat.

Pak A : Jangan dipikiri kali.
Hannah yanh cantik selamanya : Hahaa iya Pak. Saya sedang berfikir gimana bisa S2,S3.
Pak A "Pelan pelan saja..." sambil nyanyi.
Hannah yang cantik selamanya : Wkwkw iya juga ya.

Selasa, 27 Agustus 2019

Malu tapi Mau itu aku hahaaa

Selama aku kerja ada banyak hal yang kutemui terkait pernikahan.
Hemm. Tidak mudah. Tapi rata rata mengasyikkan.
Sepertinya ini tulisan keberapa yang mengatakan isi hatiku, sebenernya aku pengen nikah, hahaaa. Tapi kalau orang lain tanya, aku jual mahal gitu, supaya orang lain tak mengira aku butuh lakilaki gitu, hahaa. Astaghfirullah.
Padahal dari lubuk hatiku terdalam nih, rasanyaaa inginn banget punya pendamping hidup, ku ingin merasakan nikmatnya berpasangan, hahaa, selama ini kan jombs terus gitu gue. Hahaa ku maluuu.

Tapi ya gitu deh, sampai tadi Ketua Geng Ikhwan se Kota Binjai itu bilang "haaa itu nikah makanya. Dia ini Buk mau jomblo aja terus."
Padahalll sebenernya aku inginnn menikaaahhh. Hahaaa. Asem asem. Astaghfirullah Hannah. Kenapa lah ada manusia aneh kaya kamu gini ya. Huh.

Nah jadi aku bertemu dengan pasangan Suami+Istri beranak satu yang super bestfriend gitu, Suaminya yang nyuci, nyapu halaman, masak de el el, padahal Suaminya tersebut adalah PNS, dan Istrinya juga PNS, mereka saling pengertian gitu, masyaAllaah, kann jadi kepengen nikah aquhhh.

Kemudian bertemu dengan pasutri yang Suaminya lulusan SD, dan Istrinya PNS cuuyyy. Uwuwww.
Haa kalau yang ini, Istrinya itu sayanggg banget sama Suaminya. Kemarin Qurban, beliau mengatasnamakan Suaminya, huwww padahal pakai uang beliau gitu kan ya. Memang Ibu tersebut sudah tidak punya orangtua lagi. Jadi Suaminya lah ornag yng paling dicintainya. Erghh ga bucin deh ya ~semoga, mhihiii.

Yaudah deh aku mau kerja dulu. Nanti lanjut cerita yaww.

Oh ya aku sengaja nulis kecil kecil di ig supaya gak ada yang baca.
Tapi kalau ada yang baca dan ngillfeel samaku. Yaudalah ya. Itukan urusanmu.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Selasa, 20 Agustus 2019

Sampai terlontar "yaudalah gak nikah pun gak papa!"

Min jangan sering-sering buat story benci Lakilaki, nanti malas Lakilaki itu samamu. Ah si Mhimin payah nih, gitu lah orang itu berfikir. ->kata Bng E.

Ah bodo amat. Yaudah. Kalau emg gak mau samaku gak usah. Macam hebat kali Manusia berjenis kelamin Lakilaki itu.

Aku tengsin gegara dia tanya soal Poligami. Kesel loh. Pertanyaannya
"Mhin ada Akhwat USU yang mau dijadikan Istri kedua?"
"Haaah? Abng mau Poligami?"
"Eh bukan Abng, tapi kawan Abng."
"Ishh kenapa sih kelen itu gilak Poligami. Memang lah kelen Partai Poligami. Malaass aku nikah sama kelen Ikhwan-Ikhwanan itu. Aku mau nikah sama Professor aja. Peneliti."
"Ehhh Professor itu 60 tahun loh usianya. Lagian kawan Abng itu Istrinya loh yang nyarikan Istri kedua untuk Suaminya."
"Ya professor muda lah. Ish dicegokin apa sih tuh Istri pertama sama Suaminya? Kok malah dia yang cari Istri kedua untuk Suaminya."
"Mhin, professor paling muda itu 40 an tahun. Mau? Ya Perempuan kayak gitu lah hebat. Jadi Istrinya itu kalau ngelihat Akhwat shaliha, pasti disamperin, dia tawarkan Suaminya utk Akhwat itu."
"Aahhh jangan gitulah. Tapi emang aku tuh males nikah sama kelen para Ikhwan yang gila Poligami. Yang menganggap bahwa Perempuan yng mempersilahkan Suaminya poligami adalah Perempuan syurgawi, baik banget, hebat. Gila ya kalian. Siapa sih Perempuan itu bng? Pengen jumpa aku."
"Yaudah Mhin gini aja. Abng tnya, sepakat gak sama Syariat poligami? Jawabannya gampang. Sepakat, tapi aku tidak ingin dipoligami. Udah gitu. Jadi sebelum nikah buat perjanjian. Karna seorang Muslim yng baik tidak akan melanggar janjinya."

Panjang lah perdebatan kami. Sampai terlontar kalimat kayakgitu. Yaudah sih yaa kalau ga ada Lakilaki yng pantas ku nikahi, yaudah gausah. Hidupku bisa kuhabiskan dengan kerja,kerja,kerja,belajar,belajar,travelling keliling dunia. Bodo amat. Huhuuu. Merasa hebat banget sementang jadi Lakilaki. Astaghfirullahhaladzim.

Senin, 19 Agustus 2019

Kiri dan Kanan VS

Kenapa kiri dan kanan saling curiga?
Kenapa kiri dan kanan saling berseteru?
Memang apa sih definisi dari mereka berdua?
Bukankah tangan, kaki yang memiliki kiri dan kanan saling melengkapi?
Apa jadinya jika kamu hanya punya tangan kiri? Atau sebaliknya.
Hemmm tepokjidat.
Begadoohh aja kelen.

Foto profile

Sist : Adek memang gak pasang foto di WA ya?
Me : Enggak kak.
Sist : Kenapa dek?
Me : Hannah malas dinilai via cover kak. Nanti pakai foto pribadi disangka awak begini dan begitu. Pakai profile gambar lain dikira awak begini dan begitu. Jadi yasudahlah kosong aja.
Sist : zzzzz

Minggu, 18 Agustus 2019

My Hero Boss

Kakak : Dekkk tolonglah gorengkan ayam kita. 
Adek : Ishh adek banyak pr loh Kananaa. 
Kakak : Bentar aja please, kakak ngerjain ini sebentar aja. (sambil sok sibuk) haha
Ayah : Kenapa kak? Gabisa goreng ayam?
Kakak : Bisa Ayaahh, tapi Nana males, hehee
Ayah : Yaudah sholatlah, biar Ayah yang gorengkan. 


Yayyy. My Hero Boss ulalaaa dunia akhirat uwuw. Selalu mengayomi dengan penuh cinta, ea ea. Hihiii

Persoalan kepemimpinan Perempuan (1)



Kenapa memangnya kalau Perempuan jadi Pemimpin? Kenapa rupanya kalau Perempuan yang mengepalai sebuah bidang dalam organisasi Perusahaan? Perempuan bawa perasaan? Kalau iya kenapa? Kalau tidak juga kenapa? Apa yang dipermasalahkan dari kepemimpinan Perempuan? Sebab dia belum menikah hingga akan menimbulkan fitnah? Begitukah? Kenapa fitnah hanya ada pada Perempuan? Hadist Rasulullah? Iya benar, kalau begitu apakah fitnah tersebut berhubungan dengan kepemimpinan Perempuan? Kenapa tidak menjadi partner bagi kepemimpinan Perempuan? Kenapa harus menjadi arus yang melawan hanya karna kamu Laki-laki(yang ada di bawah kepempimpinan Perempuan). Ketika posisimu sebagai Perempuan dan kamu harus memimpin, kemudian ada bawahanmu yang tidak melaksanakan jobdesk dengan baik dan benar, tentu saja kamu boleh bawa perasaan, toh Lakilaki juga seperti itu dalam memimpin, Lakilaki pasti punya perasaan juga kan? Alasanmu, perasaanmu lebih besar dari Lakilaki, tidak masalah, itu sebabnya kamu ditempatkan sebagai Pemimpin barangkali untuk mengkondisikan perasaanmu agar sesuai kadarnya sebagai Manusia.
Toh ketika kamu terlahir atau dilahirkan di dunia, kamu sudah berstatus sebagai Pemimpin kan? Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Kamu ingat surat cintanya Allaah yang itu kan? Nah yasudah. Apa lagi yang meragukanmu tentang kepemimpinan? Apapun jenis kelamin mu, toh kamu Manusia kan, itu berarti kamu adalah Pemimpin. Tak perlu khawatir dan risau atas cibiran orang yang menyayangkan kau adalah seorang Pemimpin Perempuan. Beradab atau tidaknya dirimu itu adalah soal persepsi orang lain, bukan persepsi Tuhan. Jadi jalan terus. Tegas saja bila ada yang ingin kamu tegaskan.





Gadis bernama Dih (2)

Aku belajar "keikhlasan" dari cerita kak Dih hari ini. MasyaAllaah.
Huhuu. Rasanya mau nangis sekarang, tapi malu, nanti lah kalau udah sendirian.
Perihal jodoh terlalu ngerih untuk difikirkan dalam kepalaku.
Cerita kegagalan banyak akhwat dalam menjalani masa ta'aruf hingga lain-lainnya membuat beban dalam kepalaku. Aku takuuutttt.
Sampai beberapa teman Perempuan ku cerita, udah dekat udah kenal sama Keluarga dari kedua belah pihak eh ternyata gagal. Gajadi nikah. Allahuakbar. Semengerikan itu 😭. Aku ga habis fikir waktu lihat kejadian itu, tapi ya emang begitu nyatanya. Gagal nikah. Padahal keduanya udah saling menyayangi, Keluarga udah saling kenal. Aneh kan ya kegagalan itu. :'(((

Jadi soal jodoh aku amat sangat takut. Memintanya pada Tuhan pun aku gaberani. Takut. Malu. Gatau. Rasanya udah lah pasrah. Udah malas juga aku hidup. Hahaa.
Pasrah sih. 😢
Karna pasrah mendekati Ikhlas->bagiku.