Kenapa
memangnya kalau Perempuan jadi Pemimpin? Kenapa rupanya kalau Perempuan yang
mengepalai sebuah bidang dalam organisasi Perusahaan? Perempuan bawa perasaan?
Kalau iya kenapa? Kalau tidak juga kenapa? Apa yang dipermasalahkan dari
kepemimpinan Perempuan? Sebab dia belum menikah hingga akan menimbulkan fitnah?
Begitukah? Kenapa fitnah hanya ada pada Perempuan? Hadist Rasulullah? Iya
benar, kalau begitu apakah fitnah tersebut berhubungan dengan kepemimpinan Perempuan?
Kenapa tidak menjadi partner bagi kepemimpinan Perempuan? Kenapa harus menjadi
arus yang melawan hanya karna kamu Laki-laki(yang ada di bawah kepempimpinan
Perempuan). Ketika posisimu sebagai Perempuan dan kamu harus memimpin, kemudian
ada bawahanmu yang tidak melaksanakan jobdesk dengan baik dan benar, tentu saja
kamu boleh bawa perasaan, toh Lakilaki juga seperti itu dalam memimpin,
Lakilaki pasti punya perasaan juga kan? Alasanmu, perasaanmu lebih besar dari
Lakilaki, tidak masalah, itu sebabnya kamu ditempatkan sebagai Pemimpin
barangkali untuk mengkondisikan perasaanmu agar sesuai kadarnya sebagai
Manusia.
Toh
ketika kamu terlahir atau dilahirkan di dunia, kamu sudah berstatus sebagai
Pemimpin kan? Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka
bumi.” Kamu ingat surat cintanya Allaah yang itu kan? Nah yasudah. Apa
lagi yang meragukanmu tentang kepemimpinan? Apapun jenis kelamin mu, toh kamu
Manusia kan, itu berarti kamu adalah Pemimpin. Tak perlu khawatir dan risau
atas cibiran orang yang menyayangkan kau adalah seorang Pemimpin Perempuan. Beradab
atau tidaknya dirimu itu adalah soal persepsi orang lain, bukan persepsi Tuhan.
Jadi jalan terus. Tegas saja bila ada yang ingin kamu tegaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar