بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Aku heran dengan
sahabat-sahabat ku. Apalah gunanya menjodoh-jodohkan ku dengan lelaki yang suka
dengan kartun Up itu? Toh aku
benar-benar tidak menyukainya sekarang. Malah aku maluuuu banget kalau mereka
menjodoh-jodohkanku dengan lelaki itu. Aku juga khawatir akibat perjodohan itu
akan timbul fitnah. Saat ini aku tidak saat dulu. Saat dulu menjadi kenangan,
pelajaran dan cerita buatku. Saat sekarang menjadi pekerjaan yang kualami dan
rasakan. Jadi memang aku tidak ada menyukai lelaki manapun saat ini-sekarang
ini-masa ini. Dan kalau mereka bercerita tentang siapa lelaki yang cocok
buatku, aku risih, kayak gak ada bahasan lain yang lebih gurih dan renyah. Udah
banyak laki-laki sebelum saat ini yang pernah kusukai, bahkan sangking banyaknya, kalau aku ketemu dengan laki-laki
aku bisa menyukainya. Jadi bisa saja sikapku saat ini karna aku udah bosan
dengan sikapku yang dulu. Yang bisa suka dengan lelaki mana saja, dimana saja,
kapan saja, bagaimana saja keadaanya.
Ku dapat dari shafaaliaa.blogspot.com. Dan telah mengalami pengeditan kata-kata :D |
Sekarang ini atau bahkan mungkin dari dulu yang
tak kusadari bahwa setiap laki-laki yang pernah jadi temanku, akan jadi musuh
diakhirnya. Dulu aku yang mencoba berteman dengan para lelaki itu, lalu setelah
kami berteman, ujungnya kami malah musuhan. Penyebabnya beragam. Ada yang karna
menurutku dia laki-laki yang gatal, semua perempuan di PHP in sama dia. Jadi
aku memberitahunya lewat pesan singkat dengan nama samaran, yang pesan itu aku
kirimkan ke salah satu teman sepersaudaraannya. Pertemanan itu sudah tidak ada
lagi sekarang. Lalu ada lagi penyebabnya karna aku kecewa dengan perbuatannya,
lalu aku marah-marah dengannya, lalu kemudian sahabat-sahabatku menyuruhnya
untuk tidak mengganggu ku lagi, lalu tidak ada lagi pertemanan di dalamnya.
Banyak hal yang membuatku tidak memiliki teman laki-laki. Waktu aku kelas 1 SD,
saat sahabatku diganggu oleh dua orang laki-laki sampai ia nangis, kebetulan
aku pas ada saat sahabatku dibuat nangis oleh laki-laki kecil itu, aku
marah-marah hingga melempar sebuah buku yang ada ditanganku.
Kelas 5 SD, gara-gara anak laki-laki sebaya ku
mengganggu kami(perempuan kecil) yang waktu itu bermain monopoli. Aku sangat
terganggu dengan perbuatan mereka, kuberikan peringatan mereka untuk tidak
mengganggu ku, peringatan tidak cukup untuk mereka, tanpa banyak omong lagi,
aku serakkan semua benda-benda yang ada di sekitarku saat itu, ku banting meja
di depanku dan akhirnya aku pun menangis. Sehingga anak para laki-laki tengil
itu tunggang langgan hilang dari pandanganku, atau ada yang bertahan dengan
pandangan sinis kepadaku, ada juga yang malah mengata-ngatain aku. Cerita dulu
adalah kenangan untukku sekaligus cerita untukku dan untukmu.
Tidak sampai di 5 SD saja, kelas VII ada seorang
laki-laki yang suka padaku, ia tidak buruk, namun aku tak menyukainya, dengan
tatapan sinisku, aku mengatakan kepadanya, “aku gak suka sama kau. Jadi kau gak
usah kayak gitu samaku.”
Awal SMA aku mengalami perasaan suka kepada
laki-laki ganteng, setiap laki-laki yang kunampak, aku suka. Namun aku yakin
aku tak benar-benar suka kepada mereka-mereka itu, atau anak muda biasanya
mengatakan “cinta” untuk melukiskan rasa suka. Aku yakin aku tak mencintai
mereka para laki-laki yang kusukai itu.
Akhir-akhir SMA ini, sudah hilang perasaan
tengil itu. Muak. Bosan. Berlebihan. Gak baik untukku. Berakhirlah sudah
perasaan udik tralala itu.
Aku berharap Perguruan Tinggi nanti aku tidak
mengalami lagi perasaan tengil nan udik tralala kayakbegitu, yang gak jelas
sebenarnya 5W+1H nya.
Hidup punya sekat masa-masa. Masa sekarangku
tidak seperti masa duluku. Bertahanlah dengan proses dan selalu perbaiki niat
untuk menjadi be better far.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar