Orasi

Kisah ini.
Tau gak kalau ternyata ini adalah orasi pertama ku.
Sebelumnya tiap kali aku diminta untuk orasi, selalu gagal, karna beberapa hal, seperti waktunya tidak cukup atau ternyata aku hanyalah cadangan atau tim pengaman. Hahaa. Begitulah.
Dan hari itu Kamis 01 November 2018aku melakukan orasi pertama.
Benar aku belum mempersiapkan dengan baik, mutabaah belum terpenuhi, ruhiyah juga sedang compang camping, ah malu rasanya.
Aku ingin mangkir dari perintah itu sebenarnya, tapiiii tidak. Aku harus mampu membangkitkan kembali semangat juang Perempuan, keberanian dengan penuh nyali untuk muncul dipermukaan. Tidak ter doktrin dengan kalimat Ustad ustad atau pendakwah seperti Hawariyyun dkk, bahwa Perempuan itu pantasnya di rumah. Perempuan itu menutup aurat blablabla, kran mata lelaki mengerikan.
Ehhh asal kau tau ya, menutup aurat kami bukan karna melindungi mata kalian. Kami menutup aurat karna Tuhan. Karna perintah Allah. Mata kalian ya urusan kalian. Bekerjasamalah dengan Otak dan hati kalian untuk tidak berpikir kotor tentang Perempuan!
Ngerti!!!

Ku ucapkan terima kasih kepada rekan rekan KAMMI Merah Putih yng selalu mendukung. Ehehee.

Sebelum aksi ada cerita
HH : "Soraya aku malu lah."
Sora : "Loh bisa juga Hannah malu ya."
HH : "ahahaha. Astaghfirullahh. Aku tuh sebenernya malu bangett ayy, tapi aku harus berani. Lawan Penindasan!" Trus ketawa bareng...

Setelah aksi ada cerita
Une : "gimana Hannah jdi orasi tadi?"
HH :  "Alhamdulillah jdi Une, tapi ya gitulah pake tas unyuk itu. Ahahaha."
Une : "Yaa gapapa lah, Hannah tuh tegas tapi imut imut." 😂