Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Jumat, 24 Mei 2019

Khusyuk

Lagi pengen ngeblog...

Ceritanya tadi aku Tarawihnya di Masjid, sebenernya aku lebih suka shalat di rumah, tapi kayanya belakangan ini aku sudah sering berteman dengan sepi, dan itu membuatku sakit, haha, jadi ku niatkan untuk ke Masjid 10 hari terakhir Ramadan ini. 
Tiba di Masjid, aku mendengar keluhan seorang Ibu di sebelah kiriku tentang anak anak yang ribut dan lasak, 
Ini cuplikan percapakan kami :
"Anak anak ini lasak kali. Subuh tadi pun lari kesana kemari, muter muter, orang sholat pun jadi gak khusyuk Kak."
Aku masih senyum, sambil menunggu ocehan beliau selanjutnya. 
"Ibuk bilang lah , kelen kalok ribot kali di Masjid ini, nanti gak usah ke Masjid lagi, tidor aja kelen di rumah sana!"
"Rupanya Kak, orang itu ikut Bapak nya ke Masjid, pantesan lah orang Bapaknya kayak gitu, anak nya bandal bandal kali, nakal kali anak anak ini memang."

Astaghfirullah, aku tahannn diri, pengen nyanggah. 
Kemudian aku bicara "Gapapa buk mereka kan anak anak, menurut saya bersyukur malah mereka mau ke Masjid, daripada keluyuran gak jelas."
"Iya kak, tapi kan orang sholat jadi gak khusyuk."

Astaghfirullah. Dalam benakku 
Khusyuk itu bukan dari orang lain atau karna orang lain. Khusyuk atau tidaknya kita dalam Sholat itu karna diri kita sendiri, ada dalam diri sendiri, sama halnya syukur yang sudah kubagikan di instagram story kemarin. Seperti yang Ibuku pernah katakan saat tetangga punya hajatan dan musiknya lumayan kuat terdengar hingga ke rumah "Kita kan Sholat gak mendengar musik mereka Kak. Kita Sholat mendengar suara bacaan Al quran kita dan menyembah Allaah." Ah bener, Ibuku juga yang terbaik. Hehee. Selalu mendamaikan diri ini. 
Kita seringkali menyalahkan orang lain atas diri kita yang tidak khusyuk, atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Benar kan? 
Astaghfirullah diriku... 

Biarkan lah Anak-anak lasak dan pecakilan di Masjid atau Mushalla itu, kasian Anak-Anak, terkadang Orangtua selalu ingin benar, padahal Anak-anak sudah bingung bagaimana yang benar, aku ke Warnet salah, aku di Masjid salah, terus aku harus bagaimana?! Malangnya nasibmu Nak... 

Orang-orang terus saja mencetak anak tanpa tau bagaimana cara mendidiknya, miris kan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar