Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Rabu, 25 Desember 2019

Christmas white

Aku ingin menuliskan banyak hal di hari spesial Yesus hari ini.
Keluar rumah jam 7 pagi, tiba di rumah jam setengah 10 malam. Hahaa. Its amazing you know. I like me. Wkwkwkwkw
Hemmm
Aku lelah sebenarnya dengan perasaan ini. Aku malas diganggu oleh rasa suka manapun. Aku ingin berbahagia dan mencintai siapa saja tanpa perlu ditanya "Kamu cinta aku gak?" "Kamu inginkan aku gak?" Blablablaaa.

Oke. Aku malas cerita hal itu. Tapi hari ini aku bahagia. Makan Pizza kesukaanku dan muter muterin maal Delipark juga Center Point. Dari pagi hingga malam aku bertemu orang-orang yang mau berbagi kisahnya. Especially Perempuan. Yap aku bertemu mereka.
Ada Cici Sui yang menceritakan impiannya ingin ke Eropa, dan bertekad ke Eropa tahun 2020 nanti. Sekalipun dia Chinese, aku dapat banyak pelajaran dari kisahnya. Tentang tekad yang harus selalu diupayakan.

Next ketemu Dita yang jadi tujuanku hari ini. Cerita tentang barang-barang branded yang kami temui, tentang pertemanan yang naik turun dan syukurnya dia Perempuan yang suka dipeluk. Hehee. Jadi aku di atas motor bisa manja-manja sama dia, dan dia juga bisa manja-manja samaku, semoga kita berteman baik ya kak.

Kemudian yang menjadi inti cerita itu ada di film yang kami tonton, dan perjumpaan dengan teman SMP ku.
Temen SMP ku tadi bilang, sebagai penutup perjumpaan kami yang tibatiba malam ini "Hannah emang anaknya semangat banget dari SMP ya. Kita kan se geng hebring dulu Nah."
"Ahahahaaa iyaaa. Aduh aku di Center Point tadi pun berasa tuh mall milikku. Etapi kamu udah gak hebring sekarang, aku yang masih hebring gini."
"Gapapaa Nah. Bagus. Kamu harus tetep semangat. Daaah Hannah."

Jadi sepanjang jalan aku mikir, aku tuh emang duplikat Mamake banget lah. Aku takut banget setelah nikah jadi kayak Mamake yang sakit sakitan, padahal dulu Mamake tuh gak pernah sakit, ceria, bahagiaaa selalu. Sampe tementmen SMA nya heran "kau kok bisa sakit met? Sejak nikah kau kok sakit-sakitan?" (Lemet nama panggilan untuk Mamake dulu, hihii).
Ayahku memang sayaaaanggg banget sama Mamake. Sayang banget lah. Sangking sayangnya, Mamake gak boleh keluar rumah, cukup di rumah aja, semua belanjaan sudah disediakan sama Ayah, semua kebutuhan Mamake tinggal telfon aja kemudian asisten Ayah bakal anter ke rumah, yap gitu Ayahku, aku inget banget 9 tahun lalu itu waktu kami tinggal di luar kota, beneran semua kebutuhan Mamake tinggal bilang aja udah tiba di rumah hari itu juga. Begitulah service cintanya Ayah ke Mamake. Tapiii Mamake kan tipe Perempuan yang jiwa sosialnya tinggi, dia gak bisa diam di rumah, sementara Ayah meminta untuk di rumah saja. Mamake sebagai Istri yang shaliha ya nurut lah sama Suaminya. Hemmm. Jadi Mamake kehilangan dirinya, kehilangan stabilitas dirinya.
Aku takut, aku seperti Mamake. Kesakitan yang ia alami. Hemmm. Hard to say lah.

Bagaimana caraku menghilangkan segala ketakutan ini? :'(
Ngelihat bng Fiqhi takut, ngelihat keluarganya juga kebayang Keluarga-Keluarga Ayah yang jahatnya nauzubillah sama Mamake, apalagi keluarga bng Fiqhi kan Jawa tuh rata-rata.
Ngelihat bng Hafizh takutnya itu dia gak serius dan hanya main-main saja untuk kebahagiaannya atau inspirasi menulisnya.
Pengen punya pendamping, tapi takut, takut, takut.
Yaudalah lihat saja siapa lelaki yang pertama melamar di 2020 ini. Bismillaah.

Aku harus selalu bahagia. Sendiri ataupun bersama. Semangaaaattt sayangkuuh Hannah!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar