Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Sabtu, 14 Juli 2018

Ngebahas Nikah (2)

Baik. Kita mulai ngebahas pasal Nikah lagi yaa. Biar kelar apa yang ada dalam otakku ini. Aku ngebahas ini bukan berarti kebelet nikah. Salah banget tuh artinya. Melalui tulisan-tulisan ini aku hanya sedikit mengurangi ke khawatiran dan rumitnya otakku berfikir. Hahaa
Sebelumnya aku minta maaf kalau berbagai tulisanku terlampau vulgar, tulisan-tulisan ini belum mendapat sertifikasi editor handal soalnya, asal itu yang ada dalam pikiranku, itu pula yang kutulis, beginilah jadinya. Maaf. 
Kalau tulisan Ngebahas Nikah part 1 itu perihal berbagai jalan menikah yang belum seluruhnya kujabarkan. Malam ini aku mau cerita soal beberapa orang yang kutau setelah hijrahnya ia harus segera menikah, maka timbul lah kalimat "jadi hijrah itu supaya dapet jodoh?" "Jadi hijrah itu bahasannya soal nikah nikahan aja ya?" 
Nahh ini KELIRU. 
Ada memang orang yang kutau, ia mengungkapnya sendiri, memang saat dia hijrah pada semester 3 begitu, targetnya setelah itu adalah menikah. Ia ingin mempercepat pernikahannya, ia berpandangan agar lebih menjaga diri dan hijrahnya. Jadi ia harus segera menikah. Maka niatnya yang segera menikah itu tidak berjalan mulus memang, setelah ia wisuda beberapa bulan barulah ia dapat melaksanakan Sunnah Muakkad itu. 
Niat yang baik menurutku. Karna ia menyegerakan menikah yakni untuk menjaga hijrahnya. Itu cerita seorang Lakilaki kemarin. MasyaAllah. Barakallah. 
Ada pula orang yang hijrahnya untuk mendapat pasangan sholeh/ah, yayayaa up to u lah, kan niat itu niat elu, lu niatin apa ya elu dapetin apa. Its okay. 
Aku ingin menceritakan pandanganku hari ini terkait MENIKAH. 
Bisa saja besok pandanganku sudah berubah kan ya. Namun kalau tementemen sampai syurga baca secara runut tulisan-tulisanku, actually itu lagi si pandangan yang kutuliskan. 
Menurutku, JIKA SIAP MENIKAH maka HARUS SIAP PULA POLIGAMI. 
Sesiapapun ini. Lets see! Banyak Perempuan? Yap! Sedikit lakilaki? Yap!. Maka keduanya harus siap dengan kondisi apapun yang akan terjadi. Tapi kata Adekku yang Lakilaki, dia bilang "kalau Kakak siap di Poligami, Allah akan kasih situasi gitu kak. Makannya kakak jangan siap poligami. Kami mengharamkannya." 
Hahaa. Yaa. My family memang belum bisa terima soal perintah yang satu itu. Sebenernya aku juga takut banget lah Poligami. Dududuu. Apalagi aku yang baperan begini. Busset dah. Makanya mulai sekarang aku harus terbiasa dibuat cemburu atau berbagai lain lainnya yang terkait perasaan gtu kan ya. Duduuu. Aku jadi mikir, wihh MENIKAH itu MENAKUTKAN yaa. Hahaaa. 
Terus kemarin juga Alhamdulillah Allah beri kesempatan untuk berdiskusi dengan Kak Nee, dan ia mengatakan "KALAU MENIKAH UNTUK MEMUASKAN SELANGKANGAN DOANG. GAK USAH NIKAH KAU! CUMA NGEBUAT JELEK SUNNAH NYA RASUL AJA."
Yaps. Vulgar kan. Maaf yaa. Itu dari sudut pandang seorang Perempuan. Ya. Kalau ngeliat gimana kebanyakan orang Menikah di jaman sekarang, Perempuan-Perempuan dengan Pemikiran yang matang cukup takut juga khawatir. Itu tentu hal yang biasa ya. 
Disini aku ingin meng edukasi Perempuan khususnya, karna aku belum paham seutuhnya gimana Lakilaki ya. Yang kutau Lakilaki itu Jahat/Seram, udah gitu. Hahaa. Sorry. 
So for Ladies, ku mohon pertimbangkan lagi apa yang ingin kamu capai dari Pernikahan itu. Silahkan saja impian mu menikah muda. Bagus dong. MasyaAllaah. Jadi persiapan mu sudah sejak dini kann. 
Aku pribadi pengennya nikah diusia 23, tapii yaaa wallahualam, terserah Allah dong yakan. 
Aku pribadi, sangking takut dan "yaudahlah gitu->pasrah" aku sampe punya IMPIAN JIKA TIDAK MENIKAH. Astaghfirullahhaldzim. 
Semoga saja Allah pertemukan ku dengan Lakilaki beserta Keluarganya yang baik hati, penyayang, pokoknya Allaah number one lah.  

Mohon maaf lahir bathin yaaa. 
Have a nice dream. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar