Aku bahagia hari ini dapat berkunjung ke rumah Saudariku. Karna aku berfikir, aku bisa datang ke Rumah Eko, kenapa aku gak usahain datang ke rumah Intan. Jadi sebisa mungkin aku berkunjung ke sana. Seperti biasa, karna aku tidak bagian seutuhnya dari mereka, kehadiranku tidak diharapkan. Ya biasa aja gitu, karna mungkin mereka sudah tau kalau aku sering melanglang buana ntah kemana dan dengan diriku sendiri. Menurutku Husnudzon mereka baik.
Pantaslah jika Ebiet mendendangkan "Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan. Sayang engkau tak duduk di sampingku Kawan."
Kadang aku mikir, kenapa ya gak ada yang mau temeni aku? Emang perjalananku pusing banget ya? Kamu sesak nafas ya kalau ikutin jejak ku? Atau oh ya, aku tau, pasti kamu berfikir bahwa aku baik baik saja kalau sendiri kan? Emm iya juga sii, kalau ntar kamu ikut, aku malah sedih kalau kamu kelelahan, kehujanan, kepanasan, sebab aku belum punya fasilitas layaknya mobil untuk mengajakmu dalam perjalananku.
Aku bolak balik menyalahkan diriku atas kesendirian ini. Entahlah. Gak baik banget itu buat diriku kannn. Aku terlalu takut untuk merepotkan orang lain, padahal toh ya ujung ujungnya ngerepotin juga.
Bahkan aku sampe mikir kalau gak ada seorang pun yang namanya "teman" benar benar sayang samaku, yang benar sayang itu hanya Mamake, Ayah, Dek Di dan Dek Bil.
Semakin lama aku semakin merasa sendiri, seperti tidak ada teman. Entahlahh. Huhuuuu. Aku sedihhhh. Mau nangis rasanya kalau melihat begitu banyak Impianku, sementara aku sendiri, harus kuat sendiri, ya Allaah.
Arghhh atau jangan jangan baper ku kumat lagi. Fiuhh
Pantaslah jika Ebiet mendendangkan "Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan. Sayang engkau tak duduk di sampingku Kawan."
Kadang aku mikir, kenapa ya gak ada yang mau temeni aku? Emang perjalananku pusing banget ya? Kamu sesak nafas ya kalau ikutin jejak ku? Atau oh ya, aku tau, pasti kamu berfikir bahwa aku baik baik saja kalau sendiri kan? Emm iya juga sii, kalau ntar kamu ikut, aku malah sedih kalau kamu kelelahan, kehujanan, kepanasan, sebab aku belum punya fasilitas layaknya mobil untuk mengajakmu dalam perjalananku.
Aku bolak balik menyalahkan diriku atas kesendirian ini. Entahlah. Gak baik banget itu buat diriku kannn. Aku terlalu takut untuk merepotkan orang lain, padahal toh ya ujung ujungnya ngerepotin juga.
Bahkan aku sampe mikir kalau gak ada seorang pun yang namanya "teman" benar benar sayang samaku, yang benar sayang itu hanya Mamake, Ayah, Dek Di dan Dek Bil.
Semakin lama aku semakin merasa sendiri, seperti tidak ada teman. Entahlahh. Huhuuuu. Aku sedihhhh. Mau nangis rasanya kalau melihat begitu banyak Impianku, sementara aku sendiri, harus kuat sendiri, ya Allaah.
Arghhh atau jangan jangan baper ku kumat lagi. Fiuhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar