Indonesia Raya "Pantun"

Jualan pakaian belum juga laku
Eh si Nomnom gomes jogetnya salah
Heemm betapah sedih nya diriku
Catatan pantun ketinggalan di sekolah

Kenapa Hannah Hutan?
Karna Hutan tempat yang tenang
Untuk Muhasabah
Memperbaiki sel syaraf yang sudah berantakan barangkali


WELCOME TO OUR JUNGLE

Rabu, 11 Juli 2018

Ngebahas Nikah (1)

Emm sebenarnya aku tidak ingin bercerita pasal Pernikahan ini. Namun apa yang ada dalam kepala ku begitu menelisik, mencoba ingin keluar dan membuncah. Maka baiklah. Bismillahirrahmanirrahim, aku akan menguraikannya. 
Musim Syawal akan berlalu, dari sekian banyak pernikahan yang terjadi, aku tidak tau bagaimana kisah dan proses hingga menjadi "halal" itu. Tapi, aku tau sedikit hal dari beragam "kehalalan" yang terjadi. Ada yang melalui jalan "Murobbi" katanya, ada yang pakai "Proposal" dan ia berusaha mencari sendiri, ada yang melalui jalan Media Sosial especially instagram, ada yang melalui jalan Keluarga(langsung Orangtua nya yang memilihkan), ada pula yang sudah setahun tunangan, lalu Alhamdulillah sudah akad pada Syawal 1439 Hijriah ini, ada pula yang melalui jalan Pacaran 3,5,7 tahun. Aahh sungguh beragam jalannya. 
Aku sedikit takut membahas perihal Pernikahan ini, sebab bagiku Pernikahan ada suatu hal Sakral, yakni sebagai jalan lahirnya generasi generasi baru yang akan melanjutkan estafet kehidupan dunia hingga akhirat kelak. Tidak mudah menurutku. Di tumblr kemarin aku pernah katakan "siap menikah muda". Hahaa. Iyaa aku siap. Tapi ternyata Keluargaku belum siap. Dan memang, menikah itu bukan hanya diriku dan pasanganku saja, namun juga keduanya harus mampu menikah dengan kedua pihak Keluarga. Sudah bukan soal aku dan kamu, tapi soal KELUARGA. Begitulah Pernikahan menurutku, sedikit aku uraikan disini, namun aku akan menuliskan apa yang kupikirkan dalam judul berbeda. 
Semoga kamu tidak bosan membacanya yaa, karna aku tidak ingin berpikir sendirian, terlalu rumit dan melelahkan agaknya pikiranku, jadi aku ingin membaginya padamu. 
Tentang Pernikahan, ahh aku sampai keringat dingin mengetiknya. Ya. Tentang Pernikahan, ku pikir semua orang mengingingkannya, tapi nyatanya tidak. Ada seorang Perempuan yang dilamar seorang Lelaki pemilik Pesantren, dan Keluarga sudah merestuinya, namun kabarnya ia tidak siap jika menikah selepas Idul Adha ini, padahal orang orang melihatnya, ia adalah Perempuan yang sudah mengaji(khimarnya sudah panjang) orang-orang sering memanggil Perempuan-Perempuan seperti itu dengan sebutan "Akhwat". Ya akhwat. Ia seorang akhwat namun ia belum siap memasuki arena baru bernama Pernikahan itu. 
Ironi. Ketika temantemannya yang lain menginginkan agar jodoh mereka segera datang, dan ia belum siap ketika jodoh sudah datang. Suatu hal yang penuh pertanyaan dalam pikiranku, namun aku tidak ingin bertanya lebih lanjut perihal keputusannya menolak lamaran itu, ahh dia tentu lebih tau dirinya bagaimana. 
Lain halnya dengan seorang Perempuan di sana, yang baru menikah tanggal 7 kemarin, yang namanya jadi judul dalam sebuah postingan di blog ini, yap, Miranda Siska Lubis. Aku juga sempat terheran ia begitu cepat menikah. Hahaa. Yang kutau mereka memang sudah lama kenal, maka Alhamdulillah puji syukur ya Rahman karna telah mengakhirkan mereka dengan bahagia, yakni "kehalalan". Aku juga mikir, daripada mereka terlalu lama tidak halal, ehee, maka bersyukur dan deg degan begitu tau adekku yang satu itu akan melepas masa lajangnya. Barakallah Miranda dan Luthfi. 
Tentang Pernikahan, ada begitu banyak jalan, tentunya dengan ikhtiar dan ikhtiar, kenapa keduanya ikhtiar? Karna tidak boleh berputus asa dari ikhtiar mana pun. Rahmat Allah sungguh Maha Luas. :)
Ada banyak hal yang kupikirkan perihal jalan menujunya(Pernikahan). 
Aku teringat kisah cinta Farel dan Fitri, inget gak Sinetron Cinta Fitri? Ahaaa. Nahh itu. Pemeran utamanya adalah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Perjalanan menuju "kehalalan" mereka yakni dengan jalan pacaran. Maha Suci Allah. Kemudian liat bagaimana mereka saat ini, ketika keduanya samasama Hijrah, dan kebahagiaan pun semakin didapat. Ya. Allah lah pemilik hidayah. 
Namun tak sedikit pula pernikahan yang dilalui dengan jalan pacaran, kemudian amblas dalam waktu kurang lebih setahun. Nauzubillahimindzalik. 
Dari jalan yang itu "pacaran" aku pernah goyah dengan berpikir "ahh Shireen dan Wisnu aja pacaran, malah bisa samasama keren sekarang. Aku menikah lewat jalan pacaran aja kali ya. Masak aku gak bisa kayak mereka berdua siih." Nahh kadang Iblisku ngatain kayak gitu tuh. Nauzubillahimindzalik. 
Dari berpikir itu, aku menemukan bahwa apa yang kupikirkan itu salah. Karna aku yang sangat menyukai sebuah proses, aku menikmati segala proses menuju Tuhanku. Jangankan pacaran, suka sama Lakilaki aja aku takut, jadi boro boro mau menikah dengan jalan pacaran, hahaa. Sok paten kadang. 
Ya. Proses, aku memang masa bodo dengan proses orang lain menuju Pernikahannya, yang ku amini adalah ketika aku menjaga hati, jiwa dan diriku, maka Allah akan menjagaku dan memberikan Lakilaki yang terbaik disisiku, terlepas Lakilaki itu ada di dunia atau tidak, yang harus kupastikan bahwa diriku harus lebih dekat pada Tuhan dengan proses "kesendirian" yang ku jalani. Aku sudah menikmatinya. MasyaAllaah. Aku juga tidak sanggup bila harus pacaran, karna begitu banyak yang harus kupikir dan selesaikan. 
Aku bersyukur Allah hidarkan dari jalan itu. Semoga Allah senantiasa menjaga hingga datanglah yang memang sudah ditakdirkan padaku. InsyaAllaah. Allahumma aamiiin. 
So ladies, lihatlah diri kita sendiri, tak perlu melihat apa yang orang lain jalani, lihatlah dirimu, kamu harus lebih berhak menjaga dirimu dengan prosesmu, bukan orang lain. Selamat menikmati kedekatanmu dengan Tuhan. 
Aku mohon maaf ya Mbak Shireen dan Mas Wisnu. 
Semakin kesini aku semakin melihat kemungkaran yang terjadi dari pacaran. Terlepas dari jalan pacaran yang mereka lakukan. Maka sudahi saja lah jalan jalan pacaran itu, halalkan atau tinggalkan. Bersegeralah menuju Allah. 
Tentang Pernikahan, ada banyak jalan. Kamu mau pilih jalan mana? Ahh. Tentu saja aku tidak menyarankan melalui jalan pacaran, karna aku yakin seyakin yakinnya bahwa jalan itu adalah jalan yang dimurkai Allah. Inget lagi yok Kalamullah Surah  Al Isra' ayat 32 : "Dan janganlah kamu mendekati Zina, zina itu sungguh suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk." Jelas banget kan. Juelass buangetzz. Eitss terlepas dari Wisnu dan Shireen yaa. Kita mau proses menuju Pernikahan itu semakin ngedeketin sama Allah kan ya. Oke ya. 
Tentang Pernikahan, aku berpikir bahwa PERSIAPAN MATIKU lebih PENTING daripada persiapan bersanding denganmu. Karna jika aku persiapkan Kematian, maka yang akan kujumpain bukan lagi dirimu, tapi adalah Pemilik dirimu, dan Jiwa jiwa manusia, juga seluruh alam semesta ini. Dan PERSIAPAN KEMATIAN sudah SEPAKET dengan PERSIAPAN MENIKAH DENGANMU. Itu pikirku. :)
Maka pilihlah jalan yang terbaik. Jalan yang semakin mendekatmu pada Tuhan. Jika selama bersamanya kau merasakan lebih dekat sama Tuhan, segeralah minta ia untuk menikahimu, jika kedekatanmu pada Tuhan itu karna si dia, putuskanlah. Sendirimu jauh lebih baik dan bermartabat. I think :)
Bahkan seorang Sufi Sayidah Rabiah Al Adawiyah mengatakan “Jika aku menyembah-Mu karena takut api neraka-Mu maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga-Mu maka haramkanlah aku daripadanya. Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.” Lantas kita? Apa kabar hati kita hari ini? 

Kalimat yang menarik dari seorang teman tentang jodoh bernama nikah "Hmm, biarkanlah Allah yang memilihkan jodoh kita, tak kuat diri ini untuk memaksakan kehendak melainkan sudah digarsikan oleh Nya. Jadi perihal jodoh yah itu semua kembali ke Allah." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar