Dirjen Formalitas.
Hemmm. Sebenernya aku punya rasa takut, sama sepertimu.
Namun ketika diposisi aku harus mampu sebagai Perempuan, maka rasa takut harus kuhempaskan.
Seperti hari ini.
Dari akhwat diminta untuk jadi dirjen. Seperti biasa, tidak ada yang mau. Dan jatuhlah pilihan itu padaku. Aku sebenernya malas menunjukkan diri di Kammi ini. Bahkan aku ingin bilang "kenapa gak Ikhwannya saja?" Ehh aku tersadar, dimanaa harkat martabatmu sebagai Perempuan Hannah! Kok seperti bergantung pada Ikhwan!! Astaghfirullah. Tunjukkan dong kalau Perempuan bisa! Perempuan ada! Bermanfaatlah!
Kemudian aku tidak menolak pilihan itu. Dan jadilah aku dirjen pada hari ini. Hemm.
Padahal dirjen mah formalitas doang, gak penting sih. Tapii terima kasih Hannah, kamu sudah memenuhi formalitas itu.
Dengan berbagai pertimbangan tentunya.
Dan malam ini, ya Allaah sampai kapan yaa ladies ladies ini diem muluu kalau ditanya. Huhuu. Padahal mereka cerdas cerdas, tapii ga berani menyuarakan kecerdasannya.
Aku ingin tunjuk tangan, tapiii aku mulu dah yang show upp. Aku juga punya malu gitu kann.
Karna kupancing dengan diriku yang tunjuk tanganpunn, lah kemudian Akhwat-akhwat ini tetep diaamm kalau ada pertanyaan selanjutnya.
Kan pusyengg akuuuhh.
Ku ingin aktif diskusi, tapi khawatir pandangan org lain. Arghh Astaghfirullahhaladzim.
Persetan dengan pandangan orang lain deh. Vokal terusss Hannah!!!
Tunjukkan Perempuan ada dan bisa!!!
~masih dalam forum
Hotel Grand Kanaya Darussalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar